Kami Akan Melawan Sampai Menang
Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menyatakan bahwa gerakan perlawanan dalam menghadapi kebrutalan Rezim Zionis Israel di kawasan Palestina adalah hak rakyat dan faksi-faski perjuangan Palestina. Sebagaimana dilaporkan Press TV, juru bicara Hamas, Ismail Ridhwan Ahad (25/1) mengecam sikap sejumlah pihak di kawasan dan rezim-rezim Barat yang berusaha mencegah masuknya senjata ke Jalur Gaza. Ditegaskannya, tindakan yang logis seharusnya bukan mencegah masuknya senjata ke Jalur Gaza, tetapi mencegah masuknya mesin-mesin perang tercanggih ke Israel. Ridhwan menambahkan di mata faksi-faksi Palestina terutama Hamas, setiap kesepakatan yang melarang pengiriman senjata ke Gaza tidak bisa diterapkan, karena muqawama adalah hak legal bangsa Palestina yang akan terus ada sampai pendudukan atas Palestina berakhir. Terkait hal ini Wakil Hamas di Lebanon, Osama Hamdan menuturkan, tidak ada siapapun yang berhak melarang rakyat Palestina mempersenjatai diri.
Buka Gerbang Gaza, Baru Gencatan Senjata
Pejabat senior Gerakan Perjuangan Islam Palestina (Hamas), Mushir Al-Mishri, menyatakan bahwa jika pintu-pintu gerbang Gaza dibuka, gerakan ini akan menerima gencatan senjata selama satu tahun dengan Rezim Zionis Israel. Press TV melaporkan, Al-Mishri yang juga anggota Parlemen Palestina mengatakan, pembebasan Gilad Shalit, seorang tentara Israel yang ditawan pejuang Palestina, tidak berhubungan dengan aksi blokade atas Gaza. Akan tetapi, Hamas akan menerima gencatan senjata selama satu tahun dengan Israel bila rezim ini membuka pintu-pintu gerbang Gaza.
Alif News 