Filed under: Amit-Amit, Nestapa Palestina, Zionis Bengis | Tag: statemen haaretz
Menurut laporan koresponden FarsNews, surat kabar Zionis Haaretz menurunkan berita bertajuk “Mundur Sajalah!!!.” yang berisikan nasihat bahwa berlanjutnya serangan ke jalur Gaza bisa jadi hanya akan menjadi motif terjadinya chaos dalam negeri dan juga bisa saja menyeret pasukan Zionis kepada kondisi krusial. Selanjutnya Haaretz mensinyalir munculnya silang pendapat dalam kabinet rezim Zionis dan menyatakan bahwa munculnya selisih pandangan antara anggota kabinet terkait persoalan penarikan mundur pasukan Zionis dan gencatan senjata menjadi tema yang hangat dibicarakan.
Ketua Partai Ekstrim Zionis ” Israel Our Home Party”, Avigdor Lieberman mendesak pemerintah negaranya untuk melakukan serangan bom atom ke Jalur Gaza.
Harian Del Speigel memberikan laporannya tentang kekhawatiran dan pemogokan tentara rezim zionis atas pengiriman ke Gaza.
Del Speigel dalam laporannya tentang gelombang protes dari dalam negeri atas serangan rezim Zionis ke jalur Gaza menuliskan bahwa para pengunjuk rasa Israel yang tidak sepakat atas serangan kejalur Gaza mengadakan aksi protes yang berujung bentrok dengan aparat kepolisisan Israel. Aksi ini mengakibatkan beberapa orang dari para demonstran ditangkap dan dipenjarakan.
Juru Bicara Gerakan Perlawanan Islam Pelestina (Hamas), Sami Abu Zuhri mengatakan, Angkatan Darat Rezim Zionis Israel menghadapi pukulan dahsyat para pejuang Palestina.
Filed under: Zionis Bengis
Rezim Zionis Israel manghujani sejumlah kawasan di selatan Lebanon dengan artilerinya. Aksi itu dilakukan menyusul tembakan beberapa buah roket dari selatan Lebanon ke tanah pendudukan. Situs koran Yediot Ahronot menulis, militer Zionis hari ini (Rabu, 14/01) menembakkan sejumlah artilerinya ke kawasan Wadi al-Khansa, selatan Lebanon.
Ini bukti kesekian betapa tak berdayanya Amerika Serikat (AS) di hadapan Israel. Kemarin Perdana Menteri Israel Ehud Olmert buka kartu kalau abstainnya AS pada pemungutan suara draf resolusi gencatan senjata PBB, Kamis lalu (8/1) adalah karena tekanan dirinya kepada Presiden George W. Bush.